ا عوذ بالله من
الشطان الر جىم , بسم الله الر حمن الر حيم
"Pribadi bathin
mereka jauh dari yang tidak enak , bahkan tiada dikhawatirkan akan melakukan
keburukan , namun kebanyakan orang tiada mau tahu.
Dengan kepandaian
mereka ,mereka dapat mendidik orang-orang untuk menuju keta’atan dalam beragama
menuju Allah untuk keselamatan yang haqiqi di akhirat nanti."
( KITAB TURUKUSSALAMAH , hlm 17 )
Mereka , yakni Ulama yang haq yakni jua ulama akhirat , akhlak bathin mereka sangat jauh dari sifat-sifat tercela yang tidak enak/baik dalam bathin.Adapun mereka yang mengaku ulama , namun di hati mereka masih ada cinta dunia , cinta jabatan , keterekenalan dan sebagainya , maka itulah Ulama Su' , dan ini semua dapat kita lihat dari kelakuan dan tindakan perjalanan zahirnya , bagaimana ia berpakaian , berteman , siapa yang didekati , bagaimana kendaraannya , rumahnya dan sebagainya.
Dan ulama yang haq ini bathin mereka saja sudah bersih , maka sangat jauhlah zahir badan mereka berbuat maksiat keburukan kepada hal ikhwal dunia dan terlebih kepada Allah , dengan pandangan aturan agama Allah yang haq.
Namun kebanyakan dan terbanyakn manusia akhir zaman sekarang , adalah sangat jauh mau untuk meneliti hal ini , yang penting berguru , yang penting banyak jama'ahnya , yang penting terkenal dan sebagainya , sehingga tidak mau meneliti toh siapa sih orang yang ku jadikan guru ? , inilah arti tanda ia tiada kewara'an dalam bidang memilih guru , maka itu akan terlihat pula dalam tindakan,sifat dan kelakuannya sehari-hari.
Ulama ul akhirat ini sebenarnya sangatlah sangat pandai , pintar , namun kepintaran dan kepandian itu dibalutnya dengan kezuhudan dan ketawadhu'an , maka sungguh sangatlah indah dipandang oleh mata hati manusia yang diberi Allah pentunjuk.Mereka bahkan lebih pintar dan lebih banyak gelarnya dari dosen-dosen atau profesor yang ada di universitas , namun seperti yang tadi kami sebutkan semuanya itu mereka balut dengan sifat terpuji yang mulia yang sangat indah dipandang , sehingga sangatlah jauh mereka itu dengan kepintarannya berbangga diri , sombong atas kepintarannya , ujub dengan kepintaran dan gelarnya bahkan dengan sifat terpuji yang diberi Allah itulah hingga ia dapat mensyukuri ni'mat kepintaran yang Allah beri untuk dijalankan di jalan agama Allah , setengah artiannya ialah dengan mendirikan pesantren dengan haq dengan ikhlas bukan untuk bsinis , mendidik anak-anak muslimin untuk menambah Ilmu pengetahuan mereka dan menambah keta'atan kedekatan kepada Allah , jalla jalaluh , Tuhan yang Maha Indah.
Wallahu Warasuuluhu a'lam