Abu dzar pernah berkata
kepada Ahmad bin qayis : “Ambilah pemberian itu kalau memang tiada efek samping
atau pengikat (ya’nni pemberian yang bukan dilatarbelakangai suatu kepentingan)
, namun jika pemberian itu untuk Menghargai agama atas agama kamu maka
tinggalkanlah”, dan dari As-sa’abi dan Masruk mereka berkata : “ Pemberian itu
selalu terjadi kepada orang orang yang biasanya selalu diberi, sehingga
pemberian itu yang memberianya nanti lambat laun kepada barang yang haram,
bukan pemberiannya itu sendiri yang haram”.
(Kitab Dhiaul qulub Wal uqul, Hal 231)
(Kitab Dhiaul qulub Wal uqul, Hal 231)
Dalam
bahasan ini pengarang meneggamnbarkan perkataan Sahabat Abu dzar yaitu tentang
kw wara’ an yaitu Apabila sesorang memberi sesuatu pada kita asal tiada ada
suatu kepentinganpun (pengikat) maka kita boleh mengambilnya atau juga disebut
ikhlas. Namun apabila pemberian itu dilatarbelakangi suatu kepentingan
(pengikat) misalnya untuk menghargai agama yang kita miliki yaitu tentang ke
Aliman kita tentang ilmu agama, maka tinggalkanlah dan jangan diambil.Perkataan
ini mengambbarkan perilaku wara’ yang disuruh oleh Abu dzar kepada kita
lebih-lebih , apabila seseorang memberi kita sesuatu atas suatu kepentingan
maka tinggalkanlah karena ia tidak ikhlas dan takut-takut menjadi masalah atau
penghalang kita pada Allah SWT.
Dan Juga As-sa’abi dan Masruk dapat
diartikan perkataan mereka yaitu : Suatu pemberian itu akan diberikan/datang kepada
orang yang sering diberi , maksudnya orang akan memberi kepada seseorang yang
sering diberi hadiah/sesuatu , dan lambat-laun atau lama kelamaan orang yang
Memberi itu akan menggunakan sesuatu yang haram kepada yang diberi , bukan
pemberiannya itu sendiri yang haram, makusdnya bukan pemberian itu yang haram
adalah tidak tentu yang haram itu adalah zat/jenis pemberian itu misalnya Babi
panggang,Arak dll namun bisa dari uang yang digunakan untuk membeli dari yang
haram seperti Hasil sogok , korupsi ,
pemerintah yang zhalim ataupun cara membelinya yang tidak halal seperti tiada
ber Akad dan lainnya
Wallaahu Warasuluuhu A’lam