“ SHAUTUL HIDAYAH “
ا عوذ بالله من
الشطان الر جىم , بسم الله الر حمن الر
حىم
" Dialah yang
memiliki rasa senang dan bahagia atau Celaka di akhirat nanti.Dialah yang akan
menerima suka duka Dunia dan Akhirat nanti.
Dialah yang sudah dapat mengenali
Tuhannya dalam arwah sebelum ada kejadian yang lainnya ini.
Dialah yang mengetahui segala
Hakikat suatu dengan Tanggapan Ilmunya.
Dialah yang sudah Hidup, Melihat, Mendengar, Meraba, Berbicara
dan seterusnya yang bersifat dengan Ma’ani sebelum dia bersatu dengan tubuh
badan yang kasar ini. "
(Kitab Shautul Hidayah, hlm 4)
Jadi pada bahasan selanjutnya ini, Pengarang sesuai dengan bahasan sebelumnya yaitu mengenali Roh/Hati/Qalbu.Dialah yang memiliki atau yang merasakan senang dan kebahagiaan serta sakit atau celaka (Suka duka) Di dunia maupun diakhirat.Sebenarnya saat kita merasa sedih suka sakit ataupun perih selama didunia ini adalah Dia yang merasakan, Bukan zahir kita ini.Kita ilmiahkan saja , Kita saat sedih dan membuat kita menangis, dimana rasa itu muncul? apakah di badan zahir ini atau di Dia yaitu Qalbu/Hati/Roh? tentunya Di dalam Qalbu/Hati yang merasakan, Bukan zahir badan ini...Rasakan dan renungilah itu semua...Selanjutnya saat kita di cubit atau Di tampar, Siapa yang merasakan rasa sakit akibat tamparan atau cubitan ini semua ? Tentunya Roh/Qalbu tadi, Lihatlah mayat atau jenazah yang ditampar atau dicubit, Apakah ia merasa? ya jelas tidak! Mengapa? karena Roh nya sudah tidak ada atau pergi dari jasad kasar itu, dan oleh sebab perginya Roh atau berpisahnya Roh dengan Badan zahir yang kasar inilah maka seseorang disebut Meninggal atau Wafat.
Dialah yang mengenali Tuhannya jauh sebelum dia bersatu dengan badan kasar ini (atau sebelum di letakkan didunia ini) atau dalam bahasa medis disebut dengan Dilahirkan ke alam dunia ini dari dalam perut orang tuanya.Pada bahasan yg telah lalu sudah dibahaskan bahwa Roh manusia ini sudah diciptakan Jauh sebelum Alam dunia ini diciptakan, Jauh sebelum kita dilahirkan, Namun kita sudah lupa akibat Dinding dan berbagai macam dinding seperti tubuh kasar ini, Permasalahan dunia , Hawa nafsu dan lainnya yang membuat kita terdinding untuk mengenal Allah Ta'ala, Padahal sebelumnya kita sudah kenal(Ma'rifah), oleh karena dinding-dinding tadi yang menghalangi maka tidak kenallah kita dengan Sang Maha Pencipta .Oleh karena itu dalam Ilmu Tassawuf atau golongan Sufi dikenal dengan Istilah MUJAHADAH, yaitu berjuang Memerangi Hawa nafsu keduniaan agar kembali mengenal Allah.Oleh sebab itu kita disuruh MUJAHADAH terus tiada kata menyerah memerangi Hawanafsu agar kembali murni agar dinding-dinding terbuka untuk Mengenali Allah Ta'ala yang Maha kuasa dan Maha Indah tak tergambarkan dengan Akal pikiran manusia.
Dialah yang mengenali Sesuatu Kebenaran(Hakikat) pada sesuatu dengan ilmunya.oleh sebab itu ada namanya ilmu akhirat/Ilmu bathin, Membahas tentang Hakikat atau yang sebetulnya, untuk menegtahui hakikat sesuatu,ilmu ini dipelajarai untuk hakikat/dalam, bukan ilmu yang membahas Zahir yang kotor ini yaitu Ilmu Tassawuf, kebanyakan orang zaman sekarang lebih-lebih kaum muda menyebut ilmu itu Bid'ah sesat, mengapa? Karena mereka menalar dengan pikiran akal mereka, bukan dengan hakikat dan pemahaman yang mendalam sehingga mereka menilai dengan kehawanafsuan mereka, bukan dengan menyelami dan mendalami.....Itulah bukti Allah tidak memberi petunjuk dan Hidayah kepada mereka, Naudzubillah min dzalik.
Dan dialah yang sudah hidup melihat mendengar berbicara sebelum dia bersatu dengan jasad ini.Roh itu sebenarnya bentuk atau wujudnya sama seperti Badan zahir ini, namun agak kecil dan berbeda, sama ia mempunyai tangan bisa melihat mendengar, namun kita tidak bisa menggunakannya, padahalk itu diri kita sendiri yang sebetulnya, mengapa? Karena kita terdinding..oleh sebab itu disuruh Muajahadah sesuai dengan Jalan Orang salaf salih dan jalan orang-orang sufi, agar Diri kita yang sebenarnya itu kembali bersih dari berbagai macam Keduniaan kehawanafssuan dunia dan berbagai sifat tercela dan akhirnya dapat mengenali Allah Azza wa Jal...
Wallaahu Warasuuluhu A'lam