“ SHAUTUL HIDAYAH “
ا عوذ بالله من
الشطان الر جىم , بسم الله الر حمن الر
حىم
"(2)Nafsu
pada pengertian nafsu yang kedua ini ialah suatu kejadian “Latifah Rabbaniyyah”
ialah sebagaimana penjelasan dalam pengertian yang kedua dulu dalam mas’alah
Roh atau Qalbu.
Oleh itu
kalimat Nafsu , Qalbu , dan roh bisa jua dipakai pada satu hakikat “Latifah”
yang sama pada kejadian jenis manusia , dan ini sangat jauh perbedaanya dengan
makhluk lain seperti binatang."
(Kitab Shautul Hidayah , hlm 15-16)
Masuk pada nafsu pada pengertian kedua, yakni juga sama saja disebut juga kejadian yang kecil dari Tuhan , yakni dari Allah , juga seperti pada pengertian Qalbu ataupun Roh pada pengertian keduanya.
Oleh sebab itulah Kalimat atau Kata Nafsu itu baik dalam sebutan atau tertulis dipakai dalam satu pengertian yang sama , namun dalam Hal Hakikat kejadiannya ! Ingat !!! Hakikat kejadiannya ! Bukan dalam hal sebutan Zahirnya yakni sebutan mulut.Dan "Latiffah Rabbaniyyah" inilah yang membuat manusia lebih mulia dan tinggi , serta mahal dan inilah yang membuat manusia sangat jauh perbedaanya di banding dengan jenis makhluk lainnya seperti binatang atau pun tumbuhan , hanya manusia lah yang diberi Keisitimewaan ini.
Wallahu Warasuuluhu A'lam