Senin, 09 Maret 2015

KITAB

“TURUKUSSALAMAH”


ا عوذ بالله من الشطان الر جىم ,  بسم الله الر حمن الر حىم              




   "Dalam masyarakat Islam , bila disebut sosok Ulama , sudah barang tentu masyarakat membayangkan dan tertuju pada seorang yang memakai jubah putih panjang , memakai peci putih dan berkalung sorban atau berbulang yang melilit di kepala , sementara wajahnya ditumbuhi janggut serta tangannya yang lepas dari tasbih dan tongkat.




Dan apabila disebut Umara , bayangan Ummat akan tertuju pada sosok seorang yang berpakaian seperti bersepatu dan berkantor sesuai dengan level yakni tingkatan kedudukan serta pangkat yang disandang"


(Kitab Turukussalamah , hlm 6 )


Dalam Masyrakat Islam , terlebih akhir zaman sekarang , jika disebut seorang 'Ulama" , pasti hati dan pikiran kita tertuju pada seorang sosok yang berkharismatik menggunakan jubah putih dan tongkat , serta wajah yang berjenggot dan tangan tidak pernah lepas dari tasbih serta sorban melilit di kepala.Sekali lagi ! Kita jangan tertipu pada pandangan Umum akhir zaman sekarang , hal demikian bukanlah barometer seseorang disebut ulama atau tidak ! Itu hanyalah masalah zahir ! Banyak Ulama yang lebih Alim dan bersih hatinya namun mereka tidak terlalu bermegah dalam berpakaian , karena takut di pandang bahwa ia orang alim dan suci serta seterusnya , dikarenakan Ulama seperti ini hatinya dipenuhi oleh Rasa zuhud , sebagai mana perkataan Ulama Salaf dulu bahwa Semakin banyak Ilmu yang ada dimilki pada diri seseorang , maka semakin bertambah Tawadlu dan Zuhudlah ia , bukan bertambah cinta pada dunia.Ingat seekali lagi ! Kita jangan tertipu pada masalah zahir utk menentukan seseorang itu Ulama atau tidak , Ulama haq atau Su , tapi lihatlah akhlaknya serta pendirian dan Ilmunya.Jika berpaotkan pada pakaian , sayapun yang bodoh dan jahil ini ataupun orang gila juga bisa memakai jubah tongkat dan bersorban , lantas dapatkah saya atau orang gila yg memakai pakaian demikian disebut Ulama ? begitulah kiranya perbandingannya...



Sedang jika disebut pemimpin atau penguasa atau Umara , maka terlintas lah di pikiran kita seorang yang bersepatu hitam mengkilap , dikawal oleh pengawal dan menggunakan mobil mewah.Dan inilah memang kenyataannya , sudah jauh kepempimpinan zaman ini yakni akhir zaman dengan kepemimpinan yang dicontohkan dan disuruh dalam hukum agama Islam , sebagaimana yang digambarkan oleh Baginda Shallahu alahi wassalam dan 4 sahabatnya sewaktu mereka menjadi Umara yakni pemimpin di zaman mereka masing-masing.Mereka menggambarkan kezuhudan , ketaqwaan dalam melaksanakan amanah yakni menjadi pemimpin,bukan seperti sekarang si pemimpin Lebih kaya daripada Rakyat yang dipimpinnya



Wallahu Warasuuluhu A'lam
Previous Post Next Post Home