NAFSU
Pengertian Nafsu inipun
ada 2 pengertian :
1. Nafsu pada
pengertian pertama inilah suatu pengertian yang meliputi segala
thabi’at marah, nafsu Birahi, Syahwat, Termasuk jua sifat-sifat yang keji
tercela seperti : Hasad, Dengki dendam thama/loba riya ujub sum’ah takabbur
kasih dunia dan dari sifat-sifat yang tercela.Sifat-sifat tersebut ini sama
saja adanya pada kejadian binatang dan manusia, sedikit atau banyaknya, akan
tetapi disbanding dengan malaikat Allah maka sama pada kejadiannya , Rasul bersabda
:
“Paling jahat dari
Musuhmu ialah Nafsu engkau, Sejahat-jahat musuh engkau adalah musuh engkau
sendiri yang terletak diantara 2 lambung engkau”
Yang dimaksud ialah hati
engkau yang berhawanafsu jahat, dan dengan sebab nafsu inilah didatangkan syar’I
atau agama Allah agar semua orang supaya menyucikan dan menguasainya setiap
detik/setiap ketika atau waktu.
2. Nafsu pada pengertian yang kedua ini ialah suatu kejadian “LATIFFAH
RABBANIYAH”ialah sebagaimana penjelasan didalam pengertian kedua dulu didalam
masalah roh dan bathin.Oleh itu kalimah-kalimah nafsu qalbu dan roh bisa jua
dipakai pada satu hakikat latifah yang semua pada kejadian jenis manusia dan
ini sangat jauh perbandingan dengan makhluk lain seperti binatang.
Namun jika
diit’lakkan/dituturkan, maka kebiasaannya dipakai dan ditujukkan pada nafsu
yang jahat , dan nafsu jahat ini apabila dibersihkan dan dicuci dengan sabun ZIKIR kepada Allah dan ditempa dengan tempaan tembaga MUJAHADAH dan IKHLAS pada
Allah serta dipimpin oleh seorang guru Ahli, Maka seikit demi sedikit akan
terkikis sifat-sifat karat kejahatan tadi, kemudian dia menunggu datangnya
warid atau nur dari Allah, dan kemudian diapun bisa berpeluang untuk
menyikap(zauk) atau syuhud yang kita tampilkan dia dengan hakikat dan ma’rifah…
Maka diwaktu itu nafsu
jahat(AMARRAH) tadi akan berganti dengan mendapat gelar nama yang baru yaitu
nafsu MUTMA'INNAH ,ialah : Suatu proses nafsu yang tenang dan teguh/kuat dari
godaan/gangguan syetan, Dengan itu berarti dia sudah masuk dalam tingkatan/derajat
permulaan wali kecil (wali Sughra), Alasannya karena dia sudah mulai dapat
menguasai diri dari godaan dan cobaan serta ujian , dan dia tidak terpengaruh
dengan godaan dan ujian itu ,dimanapun seperti apapun, dalam bentuk apapun dan
jenis apapun, banyak atau sedikti ujian itu, dia tetap teguh dalam pendiriannya
karena dia sudah diberikan pengertian oleh Allah ta’ala,disebabakan dengan
adanya Nur dan Syuhud tadi,oleh itu pula dia kenal betul apa arti dunia ini dan
kenal pula dengan arti pilah , sekalipun dia dapat tawaran atau pemberian yang
seakan-akan baik atau benar dari segi apapun dalam bentuk apapun , sekalipun
menurut kebanyakan orang sudah benar dan baik , tetap dia tetap teguh dan kokoh
dalam pendiriannya , tidak berubah karena hatinya dan nafsunya sudah tidak
buta lagi dan dia sangat kenal dan orang lain tak kenal seperti dia , inilah
keutamaan orang ini dan kelebihan serta keuntungannya.
(Kitab Shautul Hidayah , KH Abdul Wahid HAZ)
Wallahu warasuluhu a'lam