“TURUKUSSALAMAH”
ا عوذ بالله من
الشطان الر جىم , بسم الله الر حمن الر
حىم
"Atau pejabat
yang ingin menampakkan diri sebagai Ulama, Banyak ulama yang terlepas atau
melepaskan sorban, dan sebaliknya banyak dari pejabat yang berkalung sorban,
bahkan tidak ketinggalan pula kumpulan para artis ikut-ikutan berlomba
memoleskan diri sebagai Ulama atai setidaknya berpenampilan Mubaligh dan
penceramah, hingga seterusnya banyak artis yang ingin menjadi Kiyai dan
sebaliknya banyak Kiyai yang ingin menjadi artis, Akibatnya terjadilah “Tuntunan”
menjadi Tontonan atau Tontonan menjadi tuntunan.
Tampilnya
para Ulama di Gelanggang politik atau siasat pada sekarang ini banyak menjadi
sorotan tajam oleh Ummat.
Ummat Islam
yang sudah menjadi terbias mengenal Ulama sebagai pigur yang penuh Ketawadlu’an,
Keshalihan, Bijak, Arif, sekarang tiba-tiba berubah menjadi Garang, Kasar,
Sangar, saling Gasak, Saling Caci, Saling maki di hadapan Umum pada waktu
berkampanye untuk partainya/Kelompoknya."
(Kitab Turukussalamah, hlm خ-د )
Jadi pada bahasan selanjutnya ini masih terkait dengan keadaan Ulama pada zaman sekarang yang sudah menyimpang dari sebenarnya Ulama itu seperti apa atau di artikan "Ulama sudah melenceng dari Aturan sebenarnya" bagaimana Ulama itu sebenarnya.Pengarang menjelaskan sambungan artikel kitab sebelumnya, yaitu, Pejabat yang menjadi Ulama dan Ulama menjadi pejabat.Ulama zaman sekarang sangat Murah di artikannya, padahal sebenarnya sebutan Ulama itu sulit di cari, Bukan hanya karena lulus pesantren lalu bisa disebut Ulama...BELUM! itu hanya U'ULAMA'AN, Ulama yang disebut seperti inilah Ulama kualitas KERUPUK yang mudah goyang pendiriannya, tidak Istiqamah dan akhirnya sampai menjual Agama atau Ilmunya untuk kepentingan duniawi dan tunduk kepada penguasa, Bahkan penguasa dzalim, Inilah yang terjadi Pada akhir zaman sekarang, Baik itu di negri-negri timur tengah dan lebih lagi Di negri Indonesia ini.
Saat Musim kampanye tiba saat pemilihan caleg ataupun Kepala daerah ataupun Presiden, Para calon-calon itu beramai-ramai Berpakaian seperti Ulama seperti orang Alim..Supaya Apa? Supaya keinginan Hawanafsu Duniawinya terpenuhi!!!! yaitu memiliki kekuasaan! Adalagi pejabat yang mendatangi para Ulama seolah dia dekat dengan Ulama, Adalagi Pejabat atau Calon-calon atau Caleg yang membawa para Ulama ke atas mimbar kampanye untuk mengajak masyarakat memilih si Caleg itu!!! Dan ulamanya pun baik yang di datangi tadi ataupun yang di ajak ke mimbar kampanye tadi sudah pasti mendapat Imbalan....Inilah kembali yang disebut Ulama Su',Ulama Kualitas Kerupuk, Rela berbicara sia-sia hanya untuk mendapatkan harta Keduniaan , karena yang demikian pasti ada perjanjian Antara si Ulama dengan si caleg, baik dengan Menandatangi Perjanjian ataupun yang lainnya.Banyak sebetulnya Keuntungan Duniawi yang diperoleh si Ulama apabila ia mau Mendukung salah satu partai atau Caleg, namun dosanya Lebih banyak lagi di sisi Allah Ta'ala ! kami tidak bisa menyebutkan semua keuntungan yang diperoleh si Ulama itu saat mendukung atau berkampanye tadi, belum lagi kalau yang di dukung terpilih...Hai Para Ulama ! Takutlah kalian kepada Allah,Sungguh Siksa Allah dan Azab Allah sangat pedih, Lagi Allah Maha mengetahui lagi Maha Adil !!!!!
Dan para atris pun tak mau kalah, saat musim kampanye tiba apabila mereka ingin mencalonkan dirinya, pasti dia "menjadi Alim", padahal hanya Alim pakaian, sorban peci jubah supaya menarik simpati masyarakat bahwa ia pantas menduduki dan menjadi wakil mereka, Sungguh Kemunafikan yang Sangat Besar! dan para Ulama/Kyai pun banyak jadi artis, Melepas atribut ke alimannya untuk mendapatkan Kemulia'an yang di anggap Mulia di dunia ini, padahal seluruh isi dunia ini Adalah Hina di sisi Allah ta'ala.Di ibaratkan oleh pengarang Tontonan menjadi Tuntunan atau sebaliknya, mengapa? Ulama yang seharusnya menjadi Penuntun ummat malah berbalik Haluan menjadi Pablik figur atau Tontonan, dan Artis yang tak tahu menahu yang Alim baru "Sore kemaren" malah menjadi Ulama yaitu Tuntunan......Terbaliklah semuanya dan kacaulah keadaannya, Ulama menjadi semu dan menjadi bingunglah Ummat karena disebabkan Ulama itu sendiri.ini semua menjadi Sorotan oleh Ummat yang berkala yang mau berpikir, adapun yang pikiran dan jiwanya hanya "Islam KTP" pasti iya iya saja, maksudnya ikut-ikuan orang banyak, padahal orang banyak sekarang sudah banyak tersesat, namun di ikuti...bertambahlah orang-orang yang tersesat.
Ummat Islam menjadi bingung , Ulama yang di gambarkan berjubah bersorban bertasbih berkopiah yang sifatnya mulia seperti Merendahkan diri, sabar, Shalih bijak dan Arif malah menjadi garang sangar pemarah, Bahkan mencaci orang..Mengapa? padahal ia Ulama, namun mengapa mencaci merendahkan orang lain,seolah olah ia paling mulia? Mungkin demikianlah pertanyaan yang ada dibenak Ummat Islam kebanyakan, dan pertanyaan itu sering hanya melintas dipikiran ummat tanpa ada jawaban yang pasti dan benar.Jawabbannya itu adalah Bukan ULAMA yang sebenarnya, mereka yang disebut Ulama namun Menjadi Pejabat pada zaman sekarang,Menjadi Caleg,Menjadi Anggota Partai,Menjadi juru kampanye atau bahkan Dekat dengan Penguasa (Presiden/gubernur/walikota/bupati), itu semua hanya ULAMA berbulu SERIGALA, mereka memanfaatkan keilmuannya atau ke alimannya untuk mencari keduniaan, itu bukan Ulama namanya ! Hakikat Ulama itu adalah orang yang berilmu dan dia mengabdikan dirinya hanya untuk Ummat Ummat dan UMMAT! bahkan kepentingan keluarganya pun dikesampingkan hanya untuk kepentingan Agama Allah dan UMMAT ISLAM ! itulah yang sebenarnya dan yang Pas disebut ULAMA pewaris para Nabi, bukan yang dekat dengan penguasa yang menjual agama yang mencari uang dari agamanya! Bukan, dan sekali lagi Bukan......Jangan sampai kita tertipu padahal demikian,inilah bukti bahwa dunia semakin kacau dan sebentar lagi akan Hancur, maka dari itu perbaikilah diri dan kenalilah semua ketertipuan kita saat ini, agar tidak tertipu terus menerus yang akan membawa kerugian kita kelak di akhirat.....
Wallaahu Warasuuluhu A'lam